Jumat, 11 September 2015

Terapi Latihan / Exercise Therapy
Terapi latihan adalah salah satu usaha pengobatan dalam fisioterapi yang pelaksanaannya menggunakan latihan gerakan tubuh, baik secara aktif maupun pasif. Usaha untuk mempercepat penyembuhan dari suatu injury atau penyakit tertentu yang telah merubah cara hidup yang normal.
Adanya suatu cidera atau injury dapat mengakibatkan hambatan dalam melaksanakan suatu fungsi yaitu aktifitas kerja maupun rekreasi, berarti menghambat kemampuan diri untuk hidup secara independen (mandiri).

Tujuan terapi latihan ialah :
  • memperbaiki kelemahan otot
  • memperbaiki lingkup gerak sendi
  • memcegah komplikasi : cacat, komplikasi paru-paru dll
  • memajukan kemampuan untuk dapat melakukan gerakan-gerakan berfungsi dan bertujuan.
  • mengembalikan aktifitas kerja dan rekreasi
Teknik terapi latihan :
menurut gerakan dibagi
  1. Aktif (gerakan oleh pasien sendiri)
           > Voluntary Movement (sadar)
               *Assisted Aktif Movement (gerakan dengan bantuan)
               * Free Aktif Movement (gerakan bebas tanpa bantuan dan tahanan)
               *Assisted Resisted Aktif Movement (kombinasi dari assisted dan resisted)
               *Ressisted Aktif Movement (pemberian beban /tahanan)
          >Involuntary Movement ( tanpa sadar)
               *misal Reflek

    2.  Pasif (gerakan terjadi karena adanya usaha dari luar baik menggunakan alat atau oleh terapis)
         *Relaks Pasif Movement (digerakkan secara relaks)
         *Force Pasif Movement (pada akhir gerakan ditambah tekanan atau beban)
         *manipulatif Pasif (gerakan memutar atau rolling atau slide (menggeser))

Postur / sikap tubuh
Semua gerakan baik aktif / pasif dimulai dandiakhiri oleh suatu sikap tubuh. Posture dikatakan baik bila dengan usaha yang minimal dapat di capai hasil yang maksimal. Sebelum memberikan pengobatan pada Px terlebih dahulu kita harus mengetahui hal-hal sbb:
  • Apa yang diperlukan Px
Aktivitas apa yang di prioritaskan/ diperlukan
  • Apa yang dilakukan Px
-Kompensasi terhadap sakitnya
-Otot yang kuat untuk membantu  memperkuat otot yang lemah
  • Apa yang tidak dapat dilakukan oleh Px 
untuk ini perlu diadakan beberapa tes seperti :
1. Tes kemampuan fungsi : terutama AKtivitas sehari-hari atau aktivitas dalam lingkungan
2. Tes LGS (Lingkup Gerak Sendi) : dengan Goneometer
3. Tes Nilai Kekuatan Otot
     - dengan elektro myograph
    -dengan Muscle Testing -> Manual

Pemeriksaan Koordinasi Gerakan
- Gerak kasar : menepuk , menendang
- Gerak Halus : menunjuk hidung, bibir dll

Tes Terhadap rasa sensasi
-Sensasi rasa  : Panas, dingin, hangat
-sensasi sikap : Rasa Gerak,Sikap duduk tidak sempurna dll

Tes Mengukur Kekuatan Bernafas
- Spirometer : Meniup (ekspirasi)
- Triflo : Menarik napas

Mengukur panjang Tungkai
-dari SIAS atau bagian atas Trochantor Mayor ke Maleolus Lateral
-sedangkan pemendekan fungsional diukur dari Umbilicus (pusar) ke level lutut atau maleolus medial